#MudaBikinBangga: Membedah
Secarik Kertas Lusuh
“Begitu banyak tokoh muda
inspiratif di negeri ini,
tetapi hanya kita sendiri motivator utama yang dapat merubah hidup kita.
Kesuksesan dari sebuah kehidupan bukanlah berhasil menjadi seperti dia,
tetapi menjadi dirimu sendiri”
(Rahmat Novianto).
tetapi hanya kita sendiri motivator utama yang dapat merubah hidup kita.
Kesuksesan dari sebuah kehidupan bukanlah berhasil menjadi seperti dia,
tetapi menjadi dirimu sendiri”
(Rahmat Novianto).
Perkenalkan nama saya Rahmat Novianto. Sebuah nama
yang didalamnya terselip doa dan harapan kedua orang tua saya. Ya, dengan
memberikan nama “Rahmat” tentu saja orang tua saya berharap agar saya selalu
mendapat rahmat dari Allah SWT. Kalau kata “Novianto” nya jangan ditanya lagi,
sudah pasti karena saya lahir di Bulan November, zodiak saya sagitarius hehe.
Jika ditanya siapa tokoh muda inspiratif di matamu?
Tentu saja saya akan menjawab Nabi besar Muhammad SAW yang selama hidupnya
membawa pengaruh yang besar bagi umat muslim dan dunia. Bahkan dalam buku “The
100, A RANGKING OF THE MOST INFLUENTAL PERSONS IN HISTORY” karya Michael H.
Hart, Nabi Muhammad menjadi tokoh peringkat wahid yang memiliki pengaruh paling
besar dan paling kuat dalam sejarah manusia. Namun berapapun banyaknya tokoh
hebat yang menginspirasi, jika kita tidak ingin melakukan perubahan pada diri
kita semua akan sia-sia. “Kesuksesan hadir bagi mereka yang menginginkannya”. Kata-kata
ini seakan melekat di memori saya. Masih tergambar jelas beberapa cita-cita
saya yang sudah tercapai dan membuat saya selalu mensyukuri betapa besar kuasa
Allah SWT.
Kisah motivasi ini merupakan kisah saya pribadi, kisah
yang unik dan luar biasa menurut penilaian saya sendiri. Kenapa unik? Kok sampai
segitunya bisa dibilang luar biasa? Baiklah langsung ke topiknya saja ya. Ini
tentang pentingnya sebuah keyakinan dan sikap yang positif dalam hidup. Nah loh
kali ini serius ya. Mempunyai keyakinan yang salah dan sikap yang negatif bisa
berakibat fatal dalam hidup. Bahkan ketika kita terjajah oleh keyakinan yang
salah tersebut, sampai mati keyakinan itu akan hidup dalam diri kita, baik kita
sadari ataupun tidak. Langsung saja masuk ke cerita ya.
Biar ga penasaran sama yang nama nya Rahmat Novianto
Terkisahkan saya Rahmat Novianto adalah seorang anak
berusia 13 tahun. Saya dicap sebagai anak yang malas, bodoh, susah bergaul, dan
tidak ada harapan. Sejak duduk dibangku Sekolah Dasar atau SD hingga SMP kelas
1 saya tidak pernah sekalipun menjadi juara kelas. “Rahmat mah boro-boro juara
kelas, naik kelas saja sudah untung” bisik-bisik tetangga kini mulai terdengar
selalu di telinga hingga menusuk di hatiku…nah jadi dangdutan kan. Tapi bener
deh omongan para tetangga itu sangat melukai hati saya, walaupun apa yang
mereka omongkan memang benar adanya. Ya mau bagaimana lagi, faktanya memang prestasi
saya saat masuk SMP semakin memburuk. Puncaknya adalah saat SMP kelas 1 saya mendapat
rangking 43 dari 50 orang siswa. Rasanya harapan untuk menjadi juara kelas
semakin jauh terbang melayang ke angkasa yaaa. Hal yang paling membuat saya
galaukan ketika itu bukan karena tidak mendapat juara, namun dibandingkan
dengan anak tetangga itu loh rasanya sangat menyiksa.
Namun keadaan mulai berbeda saat memasuki kelas 2 SMP
pada saat itu. Berawal dari sebuah acara bedah buku “Pemimpi Luar Bidahsyat”
yang saya ikuti, ada poin penting yang melekat di otak saya yaitu “Belajar memberanikan
diri untuk bermimpi dan mencoba menulisnya pada secarik kertas, dan lihat
keajaibannya”. Pada awalnya saya merasa canggung untuk mengikuti saran ini.
Bagaimana tidak? ketika saya menulis sebuah impian selalu terbayang pencapaian
yang sia-sia. Namun saya mulai memberanikan diri untuk menulis mimpi saya pada
secarik kertas lusuh. Awalnya sih hanya iseng-iseng saja. “Saya ingin
berprestasi” merupakan impian pertama yang ingin sekali saya wujudkan dan saya
tulis di secarik kertas tersebut dan saya tempelkan di tembok kamar.
Kata-kata yang tertempel tersebut selalu terlihat oleh
mata saya setiap mau tidur, bangun tidur, ataupun saat sedang beraktivitas di
dalam kamar. Karena seringnya membaca, kata-kata tersebut seolah memacu
adrenalin saya untuk menjadi lebih baik dan selalu berusaha. Saya akhirnya
memiliki keyakinan bahwa kalau ada orang yang bisa menjadi juara berarti saya
juga bisa. Untuk pertama kali dalam hidup, saya berani menentukan target yaitu
menjadi juara kelas.
Singkat cerita, semester ganjil di kelas 2 SMP pun terlewati.
Acara pembagian rapot pada saat itu menjadi momentum yang sangat merubah
keadaan saya. Peraih juara 3 dan juara 2 sudah disebutkan namanya, dan kini
saatnya mengumumkan siapa yang beruntung menjadi juara 1. Betapa terkejutnya
saya saat nama juara kelas disebutkan “Juara 1 adalah RAHMAT NOVIANTO”. Jangan
ditanya perasaan saya waktu itu. Perasaan pertama yang langsung muncul ya pasti
“Rasa tidak percaya”. Bahkan saya mengira itu salah sebut. Ternyata itu bukan
mimpi di siang bolong, saya benar-benar mendapat peringkat 1 untuk pertama
kalinya dalam hidup. Alhamdulillah betapa bersyukurnya saya, karena untuk
pertama kalinya saya membuat orang tua saya terkagum-kagum. Saya semakin
mengakui akan kekuatan doa dan keyakinan mewujudkan sebuah mimpi.
Tidak terasa masa SMP sudah saya lalui. Saya diterima
di SMA favorit di Kota Batam yaitu SMA N 5 BATAM. Saya masuk pada urutan ke 98
dari 500 siswa yang diterima. Saya mulai menambahkan harapan pada kertas yang
semakin lusuh yang menempel di tembok kamar saya. Impian yang ingin saya capai
pada saat itu adalah “Saya ingin menjadi juara umum, dan saya ingin sekali
menyumbang piala untuk sekolah saya”. Betapa takjubnya saya, saya mendapat
juara umum dari kelas 2 hingga kelas 3 SMA secara berturut-turut. Mimpi saya
yang lain juga terwujud, saya menyumbangkan berbagai piala untuk sekolah yang
sampai sekarang masih terpajang di lobi SMA N 5. Kalau teman-teman main ke
sekolah saya dulu akan ada berbagai piala diantaranya: juara 2 lomba ceramah se-Kota
Batam, juara lomba seni kriya, dan juara lomba puisi. Dan saya menjadi siswa
yang cukup terkenal pada saat itu, hehe.
Terkadang suka senyum-senyum sendiri mengingat yang
dulunya rangking 43 dari 50 orang bahkan sering beranggapan naik kelas saja
sudah untung, kini bisa menjadi juara umum. Semasa SMA Saya ingin sekali ketika
lulus nanti bisa masuk di universitas negeri, mendapat beasiswa full dan lulus kuliah langsung kerja. Mungkin
ini cita-cita seluruh anak Indonesia bukan saya saja, tapi hal ini membuat saya
menulis kembali impian saya pada secarik kertas.
Akan tetapi jalan tidak selalu mulus permukaannya. Tidak
semua impian yang saya tulis pada secarik kertas dapat saya tempuh dengan
mudah. Pada saat pencarian kuliah, saya gagal di berbagai penerimaan mahasiswa
baru seperti jalur SNMPTN ataupun SBMPTN. Yang membuat “nyesek” bukan kegagalan
tapi omongan dari beberapa guru saya yang sering mengatakan “Masa juara umum ngga
diterima dimana-mana”. Seketika hal ini menghancurkan harapan saya untuk masuk
di universitas yang saya dambakan. Tapi belajar dari pengalaman di masa lalu,
saat mendengar cibiran orang-orang tentang saya yang mendapat peringkat 43 dari
50 orang siswa, saya kembali termotivasi untuk tidak menyerah dan terus
berusaha. Saya berkata dalam hati “Mencoba kemudian gagal lebih baik dari pada
gagal mencoba”. Widih bijak sekali kata-kataku bak seperti Mario Teguh haha.
Satu-satu nya yang saya lakukan saat itu hanya mengadu
kepada pemilik segalanya Allah SWT. Peran orang tua saya juga sangat
berpengaruh. Saat saya mengalami berbagai kegagalan hingga jadi bahan omongan orang-orang,
mama saya selalu menyemangati saya. Kata beliau begini “Biarin aja mereka
ngomong apa, toh yang jalanin juga kamu sendiri bang, ngga boleh galau terus
ya”. Widih galau loh ngomongnya, gaul amat ya mama saya haha. Nasehat mama saya
itu ampuh bisa mengobati hati saya yang sedang gegana (gundah galau merana).
Setiap kali menderita kegagalan, saya selalu mencoba berfikir positif “Allah
memberikan apa yang kita butuhkan bukan apa yang kita inginkan”.
Pencerahan pun datang dari yang tidak disangka-sangka.
Satu guru saya yang bernama Ibu Mimi Fauzana memberikan informasi beasiswa full dari Kementerian Perindustrian.
Kalau tidak salah waktu itu pendaftaran tinggal lima hari lagi. Saya mulai
panik karena belum mengurus semua berkas yang dibutuhkan. Saya mulai mengurus
satu per satu berkas yang dibutuhkan dan Alhamdulillah dalam waktu tiga hari semua
berkas telah terpenuhi. Kemudian besoknya saya langsung mengirim formulir
pendaftaran dan segala persyaratan yang dibutuhkan via pos.
Dua bulan telah berlalu dan di Bulan Juli tahun 2013
saya mendapat kabar gembira. Ya, saya diterima di Sekolah Tinggi Manajemen
Industri Jakarta dengan beasiswa full
dari Kementerian Perindustrian. Selama tiga tahun kedepan saya akan mengadu
nasib di Jakarta sebagai seorang mahasiswa. Meninggalkan Kota Batam dan berlatih
mandiri karena belum pernah jauh dari orang tua. Singkat cerita dalam waktu
tiga tahun Alhamdulillah IPS saya selalu cumlaude. Sepanjang tiga tahun menjadi
mahasiswa di Jakarta, tidak hanya di bidang akademik saja saya bisa
berprestasi. Saya juga mulai menyukai dan mempelajari bidang desain dan menulis
di blog, hehe belajar jadi blogger gitu. Ternyata saya bisa berprestasi juga di
hobi yang baru ini. Tercatat saya pernah memenangi lomba menulis artikel
tingkat nasional yang diadakan oleh POLANTAS RI, lomba desain logo, dan lomba
menulis puisi. Bisa merubah hobi menjadi prestasi, rasanya ya pasti senang
sekali. Serasa sambil menyelam minum air, hobi saya bisa tersalurkan dan dari
hobi tersebut saya bisa berprestasi.
Beberapa Piala dan Piagam
yang Pernah Saya Dapat
Di Bulan Agustus kemarin saya baru saja melaksanakan
sidang tugas akhir dan dinyatakan lulus. Alhamdulillah nama saya sekarang
tambah panjang menjadi Rahmat Novianto, A.md. Tapi gelar ahli madya nya belum
resmi ya karena belum wisuda hehe. Insya Allah saya akan wisuda di Bulan
Desember nanti. Setelah itu saya akan pulang ke daerah lagi untuk menjalani
masa kontrak di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Batam. Wahhh tak
terasa sebentar lagi akan memasuki dunia kerja. Satu lagi impian besar yang
ingin saya wujudkan adalah menjadi seorang pengusaha.
Untuk mendukung kegiatan saya di dunia kerja nanti,
serta untuk membantu saya dalam mewujudkan impian saya menjadi seorang
pengusaha, hal yang paling saya butuhkan tentu saja adalah informasi. Karena
dengan adanya informasi saya dapat membaca keadaan lingkungan sekitar dan
menambah wawasan. Membaca berita adalah salah satu cara mudah untuk mendapatkan
informasi. Membaca berita tidak harus melulu melalui Koran atau menonton TV.
Sudah bukan zamannya ya hehe. Sekarang ini sudah tersedia yang namanya smartphone dan dengan benda tersebut,
mendapatkan informasi dengan membaca berita menjadi semakin mudah. Salah satu
yang membuatnya mudah adalah karena ada sebuah aplikasi bernama kurio. Wah
kira-kira aplikasi apa ya itu?
Kurio adalah sebuah aplikasi untuk membaca berita atau
informasi. Aplikasi ini dibuat oleh developer lokal asal Indonesia, dan digagas
oleh David Wayne. Lalu apa yang membuat kurio ini unik dibanding aplikasi
sejenis lainnya? Kurio mempunyai user interface (UI) yang berbeda. Saat
aplikasi dibuka, akan keluar kipas. Pada kipas tersebut terdapat kategori
sesuai keinginan pengguna dalam tampilan warna-warni. Selain itu, konten-konten
yang disukai lebih mudah diorganisir di kurio. Wah menarik bukan? Untuk lebih
mengetahui tentang kurio, ayo segera install aplikasi kekinian ini di smartphone mu. Aplikasi ini bisa diunduh
secara gratis oleh pengguna Android dan iOS. Untuk pengguna Android bisa
diunduh di Google Play Store dan pengguna iOS di App Store.
Dari pahit manisnya kisah hidup saya, satu hal yang
benar-benar menjadi pelajaran adalah kesuksesan datang dari perubahan keyakinan
yang tepat (dari keyakinan bahwa saya bodoh, naik kelas saja sudah untung
menjadi kalau orang lain bisa menjadi juara, saya juga bisa!). Selain itu
keberanian untuk bermimpi dan mewujudkannya juga sangat berperan penting dalam
menciptakan sebuah keberhasilan. “Setiap pagi kamu selalu diberi 2 pilihan,
melanjutkan mimpimu atau menciptakannya”. Jadilah seorang pemuda yang
membanggakan dengan pencapaian yang diraih karena kerja keras, dan buat masa mudamu
jadi keren dengan kurio !
Hweehh prestasinyaa, Subhanallahh...
ReplyDeleteAKu dulu pas Sd juga punya lembaran kertas tulisan pncapaian yg ingin kuraih, namun... yg kucapai sekarang ga jauh beda sma impianku dulu hheee
Masya ALLAH, semoga selalu diberikan berkah ya mbak
ReplyDeletekeren masss, jadi trrmotivasi
DeleteTerimakasih sudah mampir
DeleteMampir mapir juga ke blog ku bang
ReplyDeleteMantappp
Deletekeren banget abang ini
ReplyDelete