Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
(IKM) merupakan salah satu sektor pembangunan ekonomi kerakyatan yang
memegang peranan penting dan strategis dalam pembangunan ekonomi
nasional. Keberadaan Industri Kecil Menengah (IKM) dipandang penting
dalam menggerakkan ekonomi nasional, karena tingginya ketahanan IKM
menghadapi krisis ekonomi, serta IKM memiliki korelasi tinggi terhadap
karakteristik bisnisnya dan tidak bergantung dengan pihak luar negeri,
baik modal maupun bahan baku. Kinerja IKM cenderung lebih baik dalam hal
menghasilkan tenaga kerja yang produktif. Sebagai bagian dari
dinamikanya, IKM sering mencapai peningkatan produktivitasnya melalui
investasi dan perubahan teknologi adalah karena sering diyakini bahwa
IKM memiliki keunggulan dalam hal fleksibilitas ketimbang industri
besar.
Perekonomian Indonesia akan memiliki
fundamental yang kuat jika ekonomi kerakyatan telah menjadi pelaku utama
yang produktif dan berdaya saing tinggi. Pengalaman menunjukkan bahwa
IKM memiliki ketangguhan terhadap goncangan perekonomian global.
Disamping itu, IKM juga mampu menyerap tanaga kerja yang besar, membuka
peluang berusaha, dan dapat mewujudkan peningkatan serta pemerataan
pendapatan masyarakat. Dengan IKM yang kuat maka struktur ekonomi akan
menjadi kokoh, yang berperan besar dalam peningkatan ekspor dan
pengendalian impor, serta tumbuh dan berkembang pada basis kemampuan
sendiri.
Dalam menghadapi persaingan yang semakin
ketat, mengingat adanya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang berdampak
pada semakin terbukanya pasar di dalam negeri karena adanya perdagangan
bebas, merupakan sebuah peluang atau ancaman bagi IKM. Dengan adanya
perdagangan bebas tersebut maka akan menimbulkan semakin banyaknya
barang dan jasa yang masuk dari luar negeri. Hal tersebut mendorong IKM
untuk melakukan pengembangan usahanya agar menghasilkan produk-produk
yang unggul dan berdaya saing tinggi. Namun, keberadaan IKM yang
terhimpit oleh keterbatasan dan kelemahan-kelemahan lain yang mendasar
seperti keterbatasan sumber daya manusia yang dimiliki, teknologi
produksi yang digunakan oleh pelaku industri, serta pemasaran produk
yang dihasilkan menjadi penyebab utama rendahnya daya saing produk
Industri Kecil dan Menengah dari produk industri besar maupun
produk-produk impor.
Sehubungan dengan hal tersebut, Menteri
Perindustrian Republik Indonesia berdasarkan keputusan nomor
19/M-IND/PER/2007 menyelenggarakan program beasiswa Tenaga Penyuluh
Lapangan Industri Kecil dan Menengah (TPL IKM) dalam rangka mempercepat
pertumbuhan industri kecil dan menengah di provinsi dan kabupaten atau
kota di seluruh wilayah Indonesia. Salah satunya yaitu Kota Batam,
Provinsi Kepulauan Riau. Dengan adanya Tenaga Penyuluh Lapangan (TPL)
diharapkan mampu mengatasi berbagai permasalahan yang terjadi pada
sektor IKM, dan TPL juga diharapkan bisa menjadi fasilitator, motivator,
moderator serta jembatan penghubung antara instansi dinas perindutrian
dengan pelaku IKM yang pada akhirnya mampu membangkitkan semangat para
pelaku IKM untuk kearah yang lebih maju. Pelaku IKM sangat perlu
diperhatikan karena sebagai penggerak potensi daerah yang berperan
penting pada perekonomian negara.
Ini khusus buat ikm ya bang?
ReplyDeleteKusus buat kamu aku deh
Deleteudah mampir aneee
ReplyDeleteTsadeeees, langsung mampir aja dia
Delete