Wednesday, December 6, 2017

Wujud Nyata Cinta Rupiah dengan GAUL dan APIK



Salam Baper !
(Semangat dalam Membawa Perubahan)

          Berkaca dari pengalaman pribadi, selama ini mungkin kebanyakan dari kita termasuk saya sendiri, menganggap uang rupiah sekedar alat transaksi jual beli tanpa pernah memikirkan nilai dan pengaruhnya terhadap kehidupan. Sering kali kita mengabaikan dan bersikap masa bodoh terhadap perkembangan rupiah, bahkan peluncuran uang baru akhir tahun 2016 lalu kita anggap hanya sebatas euforia kesenangan sesaat yang lama-kelamaan hilang bak di telan bumi. Dalam benak saya, mengenai rupiah hanya soal uang gaji yang sudah masuk atau belum ke rekening dan berharap cukup untuk satu bulan kedepan.
Suatu ketika saya berniat untuk membayarkan uang kuliah yang mengharuskan saya menyetor uang ke salah satu bank swasta, ada kebanggaan tersendiri membawa segepok uang pecahan 50 ribuan dan 100 ribuan dalam dompet yang terisi penuh. Rasa bangga seketika padam berubah menjadi malu, ketika menyerahkan uang itu kepada teller. Saya ditegur dan diberi ilmu yang sepele tapi sebenarnya sangat penting untuk diketahui. Saya diarahkan oleh mbak-mbak teller untuk memisahkan antara uang 50 ribuan dan 100 ribuan.
tidak hanya itu, saya juga harus menyesuaikan posisi uang agar dapat dihitung oleh mesin penghitung uang. Dan nasehat si mbak teller ditutup dengan kalimat “jangan diulangi ya”, rasanya seperti orang yang gaptek sedunia. Kebayangkan seberapa malunya, seorang warga Negara Indonesia yang hampir 23 tahun lebih setiap harinya menggunakan rupiah tetapi tidak tahu cara memperlakukan rupiah dengan baik. Jujur saja ini kali pertama saya menyetorkan sendiri uang ke bank.
Mulai dari kejadian itu sebisa mungkin saya mencoba untuk lebih memperhatikan rupiah. “Bisa karena terbiasa”  Gaya hidup untuk lebih menghargai Rupiah mulai saya pelajari dan sejauh ini saya mulai terbiasa menjalaninya. Yang tadinya memasukan uang ke dompet asal-asalan hingga membuat kusut mulai saya luruskan dan memisahkan uang koin dengan uang kertas sehingga kejadian seperti di bank tidak terjadi lagi. 
Wujud Nyata Cinta Rupiah dengan GAUL dan APIK
Ingatkan Kepada Orang Terdekat Kita Untuk Memulai Merapikan Uang Sebelum Memasukan Ke Dompet
Wujud Nyata Cinta Rupiah dengan GAUL dan APIK
Memulai Dengan Langkah Sederhana Bukti Cinta Kita Kepada Rupiah
Sesekali terbesit di pikiran saya, dari hal kecil saja uang rupiah bisa berdampak besar, sehingga memacu rasa keingintahuan untuk mengorek lebih lanjut mengenai rupiah. Rasa penasaran saya makin menggebu ketika melihat iklan digital yang terletak di sisi jalan lampu merah Kota Batam yang menyuarakan program GAUL dan APIK. Ternyata GAUL dan APIK merupakan singkatan dari Gerakan Anti Uang Lusuh dan Aksi Peduli Koin. Iklan satu menit itu pun berlalu begitu saja dikarenakan lampu hijau yang menandakan saya harus jalan. Karena semakin penasaran, saya langsung berselancar di dunia maya mencari lebih dalam mengenai Gerakan Anti Uang Lusuh dan Aksi Peduli Koin ini.
Usut punya usut ternyata gerakan ini merupakan bentuk implementasi Bank Indonesia yang bertujuan untuk membersihkan uang lusuh yang telah beredar di masyarakat seluruh Indonesia, kegiatan ini juga bagian dari kebijakan Clean Money Policy yaitu mengajak masyarakat untuk selalu peduli dengan keadaan uang kertas maupun logam yang dimiliki, agar dalam bertransaksi dapat menggunakan uang berkondisi baik dan layak edar. Mungkin kita bertanya-tanya mengapa harus anti sama uang lusuh? Padahal masih bisa untuk transaksi jual beli? Ternyata gerakan ini dilakukan demi memberikan kesehatan kepada masyarakat, agar terhindar dari uang lusuh yang terindikasi dengan bakteri.
Bisa kita bayangkan bagaimana jika dipakai anak atau sodara kita dan terkena penyakit dari uang lusuh yang kita punya pasti sangat mengiris hati rasanya. Lantas apa hubungannya Gerakan Anti Uang Lusuh dan Aksi Peduli Koin dengan cinta Rupiah? Cinta rupiah bukan hanya sekedar bualan yang diumbar tanpa langkah nyata. Cinta rupiah harus di wujudkan dengan tindakan konkret. Kita harus bisa mengupayakan suatu hal. Kita bisa memberikan sumbangsih terbaik dengan ikut berperan aktif dalam Gerakan Anti Uang Lusuh dan Aksi Peduli Koin, gerakan ini mengajak kita untuk tidak membiarkan uang kertas menjadi kumal dan lecek. Ada lima trik jitu untuk menjaga uang agar tetap seperti baru.
Wujud Nyata Cinta Rupiah dengan GAUL dan APIK
Buktikan Merah Mu, Dengan Menjaga Rupiah
Pertama, jangan melipat uang kertas, hal ini mungkin yang paling sering kita lakukan, ga percaya? Coba buka dompet masing-masing pasti ada aja uang kertas yang kita lipat, jika kita ingin mewujudkan uang yang bersih dan tidak kumal kita harus mulai mengawali dengan selalu merapikan uang kertas sebelum masuk ke dompet, memang tidak mudah namun kita harus memulai hingga tanpa sadar menjadi suatu kebiasaan yang positif untuk tidak melipat uang kertas.
Kedua, Jangan mencoret, sering kali kita melihat gambar pahlawan pada uang kertas di lukis sedemikian rupa, curhatan alay kids Zaman Now, bahkan hingga ajang mencari jodoh dengan menulis nomor handphone pada uang kertas, entah apa tujuannya, yang pasti sungguh keterampilan yang diluar batas kaidah norma hingga uang menjadi media lukis. Mencoret selain melecehkan pahlawan akan merusak kualitas rupiah sehingga rupiah akan menjadi kotor.
Ketiga, Jangan Distepler, Uang yang distepler sangat mudah kita temui di pasar konvensional, kebiasaan menstepler uang hanya akan membuat uang sobek dan berlubang.
Keempat, jangan di remas, jangan pernah melampiaskan kegalauan kita dengan meremas uang kertas, entah galau karena putus dari pacar, masalah pekerjaan ataupun masalah lainnya. Dari pada diremas, mending pergi shooping dan uang kertasnya dipakai untuk belanja produk dalam negeri lebih bermanfaat rasanya.
Kelima, jangan Dibasahi, seperti halnya mencintai kekasih hati mencintai uang kertas juga harus melindungi, Yap benar sekali, menjaga agar uang kertas tetap kering termasuk langkah nyata cinta terhadap rupiah yang ternyata berdampak pada kehidupan sosial. Uang yang basah akan memudahkan beragam bakteri atau kuman dari ribuan bahkan jutaan tangan berkembang biak. Jika kita menjaga rupiah sama halnya kita ikut menyehatkan kehidupan bangsa. Bagaimana kalau uang kertas yang kita dapat memang sudah tidak layak pakai, kan sayang kalau tidak digunakan? Tenang aja, Pemerintah melalui Bank Indonesia memberikan fasilitas penukaran uang lusuh menjadi uang baru dengan mengajak berbagai bank yang ada di Indonesia. Tugas kita adalah menukarkan uang lusuh, dan menjaga uang baru agar selalu layak digunakan.
Wujud Nyata Cinta Rupiah dengan GAUL dan APIK
Jangan Lupa Tukarkan Uang Lusuh Mu di Bank Terdekat Ya
Lalu bagaimana uang koin? Mana mungkin uang koin bisa dilipat, dicoret, distepler, dan walaupun dibasahi juga ga masalah? Ternyata uang koin ini tidak kalah penting dari uang kertas. Dalam satu dasawarsa terakhir menurut data Bank Indonesia, BI telah mengeluarkan uang koin sekitar Rp 6 Triliun, namun yang kembali ke BI hanya Rp 900 miliar atau 16% dengan tren semakin menurun. Padahal biaya yang dibutuhkan untuk memproduksi uang koin ini cukup tinggi.
Ternyata ini disebabkan karena kebanyakan dari masyarakat menggagap uang koin hanya sebatas pelengkap. Jika ada 100 rupiah terjatuh dilantai rasanya sulit untuk mengambilnya karena alasan malu dan nilai nya kecil. Nilai uang koin sering digantikan oleh permen dan permainan anak-anak yang tragisnya lagi sering beralih fungsi sebagai alat kerokan. Akan sulit jika kita tak mau merubah, padahal “uang 1 milyar tidak akan memiliki nilai 1 milyar  jika kehilangan 100 rupiah” maksudnya 100 rupiah yang nilai nya paling kecil sekalipun merupakan bagian dari mata uang Indonesia. Jika kita benar-benar cinta rupiah maka kita harus ikut memperhatikan uang koin yang nilainya palin kecil sekalipun
Wujud Nyata Cinta Rupiah dengan GAUL dan APIK
Mengumpulkan Koin Sangat Berguna lo, Apalagi Ahir bulan, Penyelamat Dari Krisis Bulanan.
 Daripada membiarkan uang koin tercecer, lebih baik dikumpulkan, Liat keajaiban uang koin di akhir bulan. Yap, bisa menjadi harta karun akhir bulan, Apalagi untuk mahasiswa yang tinggal diperantauan dan ngekos, tau banget gunanya buat apa. Uang koin bisa menjadi penyelamat dari krisis moneter keuangan mahasiswa di akhir bulan. Untuk itu dengan Aksi Peduli Koin (APIK), Mari bersama-sama wujudkan masyarakat cinta rupiah yang bijak dalam bertransaksi dengan tetap menjaga sirkulasi uang koin di masyarakat, menggunakan uang kertas maupun uang koin disetiap transaksi, jangan sesekali menukar kembalian dengan permen.
Jika itu semua sudah dilakukan maka Indonesia tanpa uang lusuh dan terwujudnya  masyarakat bijak bertransaksi bukan lagi hal yang mustahil. Sejalan dengan itu, kebanggaan dan kecintaan terhadap rupiah akan senantiasa tumbuh demi mendukung Indonesia sebagai Negara dengan ekonomi yang tangguh.

Sumber Referensi : 
Sumber Infografis : semua infografis baik gambar gif maupun adalah buatan sendiri berdasarkan inspirasi dari bank Indonesia dan freepict

10 comments:

  1. Jadi serem berapa banyak kuman di uang kotor

    ReplyDelete
    Replies
    1. Maka dari itu solusi terbaik adalah menggalakkan Cinta Rupiah Dengan gaul dan apik

      Delete
    2. Bener , Harus mulai dari hal hal kecil

      Delete
    3. Salam Bloger mas, Makasih Udah mampir

      Delete
  2. Mantap uey Blogger satu ini, beli domain mas biar makin cihuy

    ReplyDelete
  3. Mahasiswa banget, ngumpulin uang koin

    ReplyDelete

Silahkan berkomentar secara bijak