Thursday, October 27, 2016

#MudaBikinBangga: Membedah Secarik Kertas Lusuh


#MudaBikinBangga: Membedah Secarik Kertas Lusuh
“Begitu banyak tokoh muda inspiratif di negeri ini, 
tetapi hanya kita sendiri motivator utama yang dapat merubah hidup kita.
Kesuksesan dari sebuah kehidupan bukanlah berhasil menjadi seperti dia,
tetapi menjadi dirimu sendiri” 
(Rahmat Novianto).

Perkenalkan nama saya Rahmat Novianto. Sebuah nama yang didalamnya terselip doa dan harapan kedua orang tua saya. Ya, dengan memberikan nama “Rahmat” tentu saja orang tua saya berharap agar saya selalu mendapat rahmat dari Allah SWT. Kalau kata “Novianto” nya jangan ditanya lagi, sudah pasti karena saya lahir di Bulan November, zodiak saya sagitarius hehe.
Jika ditanya siapa tokoh muda inspiratif di matamu? Tentu saja saya akan menjawab Nabi besar Muhammad SAW yang selama hidupnya membawa pengaruh yang besar bagi umat muslim dan dunia. Bahkan dalam buku “The 100, A RANGKING OF THE MOST INFLUENTAL PERSONS IN HISTORY” karya Michael H. Hart, Nabi Muhammad menjadi tokoh peringkat wahid yang memiliki pengaruh paling besar dan paling kuat dalam sejarah manusia. Namun berapapun banyaknya tokoh hebat yang menginspirasi, jika kita tidak ingin melakukan perubahan pada diri kita semua akan sia-sia. “Kesuksesan hadir bagi mereka yang menginginkannya”. Kata-kata ini seakan melekat di memori saya. Masih tergambar jelas beberapa cita-cita saya yang sudah tercapai dan membuat saya selalu mensyukuri betapa besar kuasa Allah SWT.
Kisah motivasi ini merupakan kisah saya pribadi, kisah yang unik dan luar biasa menurut penilaian saya sendiri. Kenapa unik? Kok sampai segitunya bisa dibilang luar biasa? Baiklah langsung ke topiknya saja ya. Ini tentang pentingnya sebuah keyakinan dan sikap yang positif dalam hidup. Nah loh kali ini serius ya. Mempunyai keyakinan yang salah dan sikap yang negatif bisa berakibat fatal dalam hidup. Bahkan ketika kita terjajah oleh keyakinan yang salah tersebut, sampai mati keyakinan itu akan hidup dalam diri kita, baik kita sadari ataupun tidak. Langsung saja masuk ke cerita ya.
Biar ga penasaran sama yang nama nya Rahmat Novianto
Terkisahkan saya Rahmat Novianto adalah seorang anak berusia 13 tahun. Saya dicap sebagai anak yang malas, bodoh, susah bergaul, dan tidak ada harapan. Sejak duduk dibangku Sekolah Dasar atau SD hingga SMP kelas 1 saya tidak pernah sekalipun menjadi juara kelas. “Rahmat mah boro-boro juara kelas, naik kelas saja sudah untung” bisik-bisik tetangga kini mulai terdengar selalu di telinga hingga menusuk di hatiku…nah jadi dangdutan kan. Tapi bener deh omongan para tetangga itu sangat melukai hati saya, walaupun apa yang mereka omongkan memang benar adanya. Ya mau bagaimana lagi, faktanya memang prestasi saya saat masuk SMP semakin memburuk. Puncaknya adalah saat SMP kelas 1 saya mendapat rangking 43 dari 50 orang siswa. Rasanya harapan untuk menjadi juara kelas semakin jauh terbang melayang ke angkasa yaaa. Hal yang paling membuat saya galaukan ketika itu bukan karena tidak mendapat juara, namun dibandingkan dengan anak tetangga itu loh rasanya sangat menyiksa.
Namun keadaan mulai berbeda saat memasuki kelas 2 SMP pada saat itu. Berawal dari sebuah acara bedah buku “Pemimpi Luar Bidahsyat” yang saya ikuti, ada poin penting yang melekat di otak saya yaitu “Belajar memberanikan diri untuk bermimpi dan mencoba menulisnya pada secarik kertas, dan lihat keajaibannya”. Pada awalnya saya merasa canggung untuk mengikuti saran ini. Bagaimana tidak? ketika saya menulis sebuah impian selalu terbayang pencapaian yang sia-sia. Namun saya mulai memberanikan diri untuk menulis mimpi saya pada secarik kertas lusuh. Awalnya sih hanya iseng-iseng saja. “Saya ingin berprestasi” merupakan impian pertama yang ingin sekali saya wujudkan dan saya tulis di secarik kertas tersebut dan saya tempelkan di tembok kamar.
Kata-kata yang tertempel tersebut selalu terlihat oleh mata saya setiap mau tidur, bangun tidur, ataupun saat sedang beraktivitas di dalam kamar. Karena seringnya membaca, kata-kata tersebut seolah memacu adrenalin saya untuk menjadi lebih baik dan selalu berusaha. Saya akhirnya memiliki keyakinan bahwa kalau ada orang yang bisa menjadi juara berarti saya juga bisa. Untuk pertama kali dalam hidup, saya berani menentukan target yaitu menjadi juara kelas.
Singkat cerita, semester ganjil di kelas 2 SMP pun terlewati. Acara pembagian rapot pada saat itu menjadi momentum yang sangat merubah keadaan saya. Peraih juara 3 dan juara 2 sudah disebutkan namanya, dan kini saatnya mengumumkan siapa yang beruntung menjadi juara 1. Betapa terkejutnya saya saat nama juara kelas disebutkan “Juara 1 adalah RAHMAT NOVIANTO”. Jangan ditanya perasaan saya waktu itu. Perasaan pertama yang langsung muncul ya pasti “Rasa tidak percaya”. Bahkan saya mengira itu salah sebut. Ternyata itu bukan mimpi di siang bolong, saya benar-benar mendapat peringkat 1 untuk pertama kalinya dalam hidup. Alhamdulillah betapa bersyukurnya saya, karena untuk pertama kalinya saya membuat orang tua saya terkagum-kagum. Saya semakin mengakui akan kekuatan doa dan keyakinan mewujudkan sebuah mimpi.
Tidak terasa masa SMP sudah saya lalui. Saya diterima di SMA favorit di Kota Batam yaitu SMA N 5 BATAM. Saya masuk pada urutan ke 98 dari 500 siswa yang diterima. Saya mulai menambahkan harapan pada kertas yang semakin lusuh yang menempel di tembok kamar saya. Impian yang ingin saya capai pada saat itu adalah “Saya ingin menjadi juara umum, dan saya ingin sekali menyumbang piala untuk sekolah saya”. Betapa takjubnya saya, saya mendapat juara umum dari kelas 2 hingga kelas 3 SMA secara berturut-turut. Mimpi saya yang lain juga terwujud, saya menyumbangkan berbagai piala untuk sekolah yang sampai sekarang masih terpajang di lobi SMA N 5. Kalau teman-teman main ke sekolah saya dulu akan ada berbagai piala diantaranya: juara 2 lomba ceramah se-Kota Batam, juara lomba seni kriya, dan juara lomba puisi. Dan saya menjadi siswa yang cukup terkenal pada saat itu, hehe.
Terkadang suka senyum-senyum sendiri mengingat yang dulunya rangking 43 dari 50 orang bahkan sering beranggapan naik kelas saja sudah untung, kini bisa menjadi juara umum. Semasa SMA Saya ingin sekali ketika lulus nanti bisa masuk di universitas negeri, mendapat beasiswa full dan lulus kuliah langsung kerja. Mungkin ini cita-cita seluruh anak Indonesia bukan saya saja, tapi hal ini membuat saya menulis kembali impian saya pada secarik kertas.
Akan tetapi jalan tidak selalu mulus permukaannya. Tidak semua impian yang saya tulis pada secarik kertas dapat saya tempuh dengan mudah. Pada saat pencarian kuliah, saya gagal di berbagai penerimaan mahasiswa baru seperti jalur SNMPTN ataupun SBMPTN. Yang membuat “nyesek” bukan kegagalan tapi omongan dari beberapa guru saya yang sering mengatakan “Masa juara umum ngga diterima dimana-mana”. Seketika hal ini menghancurkan harapan saya untuk masuk di universitas yang saya dambakan. Tapi belajar dari pengalaman di masa lalu, saat mendengar cibiran orang-orang tentang saya yang mendapat peringkat 43 dari 50 orang siswa, saya kembali termotivasi untuk tidak menyerah dan terus berusaha. Saya berkata dalam hati “Mencoba kemudian gagal lebih baik dari pada gagal mencoba”. Widih bijak sekali kata-kataku bak seperti Mario Teguh haha.
Satu-satu nya yang saya lakukan saat itu hanya mengadu kepada pemilik segalanya Allah SWT. Peran orang tua saya juga sangat berpengaruh. Saat saya mengalami berbagai kegagalan hingga jadi bahan omongan orang-orang, mama saya selalu menyemangati saya. Kata beliau begini “Biarin aja mereka ngomong apa, toh yang jalanin juga kamu sendiri bang, ngga boleh galau terus ya”. Widih galau loh ngomongnya, gaul amat ya mama saya haha. Nasehat mama saya itu ampuh bisa mengobati hati saya yang sedang gegana (gundah galau merana). Setiap kali menderita kegagalan, saya selalu mencoba berfikir positif “Allah memberikan apa yang kita butuhkan bukan apa yang kita inginkan”.
Pencerahan pun datang dari yang tidak disangka-sangka. Satu guru saya yang bernama Ibu Mimi Fauzana memberikan informasi beasiswa full dari Kementerian Perindustrian. Kalau tidak salah waktu itu pendaftaran tinggal lima hari lagi. Saya mulai panik karena belum mengurus semua berkas yang dibutuhkan. Saya mulai mengurus satu per satu berkas yang dibutuhkan dan Alhamdulillah dalam waktu tiga hari semua berkas telah terpenuhi. Kemudian besoknya saya langsung mengirim formulir pendaftaran dan segala persyaratan yang dibutuhkan via pos.
Dua bulan telah berlalu dan di Bulan Juli tahun 2013 saya mendapat kabar gembira. Ya, saya diterima di Sekolah Tinggi Manajemen Industri Jakarta dengan beasiswa full dari Kementerian Perindustrian. Selama tiga tahun kedepan saya akan mengadu nasib di Jakarta sebagai seorang mahasiswa. Meninggalkan Kota Batam dan berlatih mandiri karena belum pernah jauh dari orang tua. Singkat cerita dalam waktu tiga tahun Alhamdulillah IPS saya selalu cumlaude. Sepanjang tiga tahun menjadi mahasiswa di Jakarta, tidak hanya di bidang akademik saja saya bisa berprestasi. Saya juga mulai menyukai dan mempelajari bidang desain dan menulis di blog, hehe belajar jadi blogger gitu. Ternyata saya bisa berprestasi juga di hobi yang baru ini. Tercatat saya pernah memenangi lomba menulis artikel tingkat nasional yang diadakan oleh POLANTAS RI, lomba desain logo, dan lomba menulis puisi. Bisa merubah hobi menjadi prestasi, rasanya ya pasti senang sekali. Serasa sambil menyelam minum air, hobi saya bisa tersalurkan dan dari hobi tersebut saya bisa berprestasi.
Beberapa Piala dan Piagam yang Pernah Saya Dapat
Di Bulan Agustus kemarin saya baru saja melaksanakan sidang tugas akhir dan dinyatakan lulus. Alhamdulillah nama saya sekarang tambah panjang menjadi Rahmat Novianto, A.md. Tapi gelar ahli madya nya belum resmi ya karena belum wisuda hehe. Insya Allah saya akan wisuda di Bulan Desember nanti. Setelah itu saya akan pulang ke daerah lagi untuk menjalani masa kontrak di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Batam. Wahhh tak terasa sebentar lagi akan memasuki dunia kerja. Satu lagi impian besar yang ingin saya wujudkan adalah menjadi seorang pengusaha. 
Untuk mendukung kegiatan saya di dunia kerja nanti, serta untuk membantu saya dalam mewujudkan impian saya menjadi seorang pengusaha, hal yang paling saya butuhkan tentu saja adalah informasi. Karena dengan adanya informasi saya dapat membaca keadaan lingkungan sekitar dan menambah wawasan. Membaca berita adalah salah satu cara mudah untuk mendapatkan informasi. Membaca berita tidak harus melulu melalui Koran atau menonton TV. Sudah bukan zamannya ya hehe. Sekarang ini sudah tersedia yang namanya smartphone dan dengan benda tersebut, mendapatkan informasi dengan membaca berita menjadi semakin mudah. Salah satu yang membuatnya mudah adalah karena ada sebuah aplikasi bernama kurio. Wah kira-kira aplikasi apa ya itu?
Kurio adalah sebuah aplikasi untuk membaca berita atau informasi. Aplikasi ini dibuat oleh developer lokal asal Indonesia, dan digagas oleh David Wayne. Lalu apa yang membuat kurio ini unik dibanding aplikasi sejenis lainnya? Kurio mempunyai user interface (UI) yang berbeda. Saat aplikasi dibuka, akan keluar kipas. Pada kipas tersebut terdapat kategori sesuai keinginan pengguna dalam tampilan warna-warni. Selain itu, konten-konten yang disukai lebih mudah diorganisir di kurio. Wah menarik bukan? Untuk lebih mengetahui tentang kurio, ayo segera install aplikasi kekinian ini di smartphone mu. Aplikasi ini bisa diunduh secara gratis oleh pengguna Android dan iOS. Untuk pengguna Android bisa diunduh di Google Play Store dan pengguna iOS di App Store.

App Kurio yang Menyajikan Berita Terupdate dari Sumber Terpercaya
Dari pahit manisnya kisah hidup saya, satu hal yang benar-benar menjadi pelajaran adalah kesuksesan datang dari perubahan keyakinan yang tepat (dari keyakinan bahwa saya bodoh, naik kelas saja sudah untung menjadi kalau orang lain bisa menjadi juara, saya juga bisa!). Selain itu keberanian untuk bermimpi dan mewujudkannya juga sangat berperan penting dalam menciptakan sebuah keberhasilan. “Setiap pagi kamu selalu diberi 2 pilihan, melanjutkan mimpimu atau menciptakannya”. Jadilah seorang pemuda yang membanggakan dengan pencapaian yang diraih karena kerja keras, dan buat masa mudamu jadi keren dengan kurio !

Monday, October 24, 2016

Rahasia Euforia Pesona “Jateng Gayeng” yang Mendunia


Rahasia Euforia Pesona “Jateng Gayeng” yang Mendunia


“Kita telah mengetahui banyak tentang Indonesia,

tetapi misteri yang ada tetap tak mampu kita hitung banyaknya.

Seberapa seringpun kita berpetualang, selalu ada hal yang menakjubkan.

Itu lah Indonesiaku, Aku bangga menjadi anak Indonesia”

(Rahmat Novianto)

Salah satu ungkapan anak bangsa yang begitu terpesona melihat alam Indonesia. Euforia atau yang lebih akrab dimaknai dengan suasana nyaman atau kesenangan yang mendalam sangat pantas disematkan untuk bumi Indonesia. Euforia terbaik adalah apabila kita bisa menjadi tourist di negara sendiri. Bagi saya dapat menelusuri seluruh pelosok negeri merupakan cita-cita yang paling saya impikan. Bagaimana tidak? wisatawan asing saja berbondong-bondong mengagumi kekayaan alam kita. Bagaimana dengan kita yang tumbuh besar di alam yang indah ini, luar biasa menjadi kebanggan tersendiri. Sebagai seseorang yang masih memiliki darah jawa, salah satu daerah yang ingin saya eksplor adalah tanah kelahiran kedua orang tua saya yaitu provinsi yang memiliki slogan unggulan “Jateng Gayeng”. Jateng Gayeng menggambarkan kearifan masyarakat Jawa Tengah yang penuh semangat, berani, tangguh, jujur, ramah, menggembirakan, harmonis dan hangat serta menggambarkan sejuta keindahan Jawa Tengah yang mendunia. Kutipan ini merupakan pukulan telak bagi seseorang yang bangga keluar negeri menggunakan kaos yang memuat tulisan “My Trip, My Adventure”.
Taksi Uniq di London yang Mempromosikan Jawa Tengah
Sangat disayangkan jika kita mengetahui kemasyhuran “Jateng Gayeng” hanya sebatas slogan saja. Tahukah kita bahwa Jawa Tengah menyimpan sejuta pesona yang mendunia? Pesona Jawa Tengah tidak diragukan lagi keberagamannya. Mulai dari tempat wisata yang keindahannya memukau mata, kelezatan kulinernya yang menggoyang lidah, sampai keragaman bahasanya yang terdengar unik di telinga. Semua yang ada di Jawa Tengah telah menjadi daya tarik setiap wisatawan untuk berkunjung ke negeri walisongo tersebut. Berikut sepenggal cerita Rahasia Euforia pesona “Jateng Gayeng” yang mendunia dan patut diperhitungkan untuk dijadikan destinasi wisata.

"Liburan Tak Harus Mahal Kawan"
“Libur tlah tiba, libur tlah tiba, hatiiiku gembiraaa…” senang sekali rasanya libur semester kenaikan kelas waktu itu saya berkesempatan pulang kampung atau “mudik” ke kampung halaman orang tua saya Kabupaten Purbalingga. Dalam dua minggu kedepan tentu saja saya dan keluarga tidak akan menyia-nyiakan waktu yang sangat singkat ini. Kami berencana akan mengunjungi beberapa tempat wisata yang ada di Purbalingga dan daerah yang masih berada di sekitar Purbalingga. Maklum lah waktu kita cuma dua minggu, jadi dekat-dekat saja yang penting liburan hehe. 
Destinasi pertama yang kita kunjungi adalah wisata Baturaden yang terletak di kaki Gunung Slamet, masih terngiang keseruan saat menjelajah kaki gunung terbesar di Jawa Tengah itu. Keseruan diawali dengan alat transportasi yang saya dan keluarga gunakan dari Purbalingga menuju ke Purwokerto yaitu “coak” sebutan mobil bak terbuka di Purbalingga yang disewa dengan biaya yang cukup murah hanya membayar Rp100.000,00 untuk perjalanan pulang-pergi. Rasanya seperti rombongan kambing yang dibawa dari pasar, tapi percaya deh ini sangat seru, lucu dan merupakan hal baru bagi saya yang biasa menggunakan transportasi umum seperti bis, angkot, ataupun motor. Bisa dibayangkan keseruan bersama keluarga, tidak ada beban masalah yang dibawa hanya kelucuan serta canda tawa mengiringi keberangkatan kami. Singkat cerita kami sekeluarga sampai ke lokasi tujuan jam 09.00. Sesampainya disana kami dibuat terlena oleh pemandangan alam yang hijau dan hawa sejuk lereng Gunung Slamet yang berkabut. Tak mau buang-buang waktu kami langsung membeli tiket masuk Baturaden sebesar Rp14.000,00 per orang dan menuju ke beberapa lokasi yang ada di Baturaden:
Nonton Bioskop di Dalam Pesawat
Ini bukan pesawat Sukhoi yang jatuh Itu ya Guys, Tetapi ini bioskop di dalam pesawat
Pertama kali menginjakan kaki di Baturaden, kami dibuat penasaran dengan adanya sebuah pesawat yang bertengger tepat disamping pintu masuk Baturaden. Tentunya ini bukan pesawat Sukhoi yang jatuh itu ya Traveller. Daripada mati penasaran kami langsung menanyakan pada petugas dan ternyata pesawat itu bukanlah pesawat milik angkatan udara yang sedang berlatih melainkan pesawat untuk wahana menonton film di ruang terbuka. Seru juga kayanya, kami semua langsung tertarik untuk menikmati wahana tersebut. Kalau selama ini nonton bioskop biasanya di XXI, kali ini akan berbeda karena nontonnya di dalam pesawat. Untuk menikmati wahana ini kita cukup membayar Rp5.000,00 per orang. Film yang ditayangkan di bioskop ini bukan film Hollywood melainkan film mengenai alam dan budaya tanah air. Misalnya saja film tragedi tsunami, Gunung Merapi, atau cerita budaya di TMII (Taman Mini Indonesia Indah). Memang begitu seharusnya, kita harus mencintai budaya negeri sendiri daripada budaya luar negeri. Sayangnya durasi filmnya hanya 10 sampai 15 menit, yang paling penting adalah kami sempatkan untuk berfoto. Narsis tetap dipertahankan haha.
Spa Murah di Pancuran Telu
Perjalanan Menuju Pancuran Telu
Pancuran telu Baturaden merupakan pemandian air panas yang mengandung belerang. Pemandian air panas ini dipercaya dapat membantu menyembuhkan berbagai macam penyakit. Katanya sih suhu air di pemandian pancuran telu ini berkisar antara 60 sampai dengan 70 derajat celcius. Bisa dibayangkan rasanya berendam air hangat ditengah dinginnya pegunungan sambil menikmati pemandangan alam yang hijau, uuuh nikmaaat serasa di spa, hehe. Untuk masuk ke area pancuran telu ini kita cukup membayar Rp5.000,00, murah sekali bukan.
Beberapa Menit Sebelum Berendam di Pancuran Telu
Kuliner Mendoan Khas Banyumas yang Original
Setelah berendam di pemandian air panas dan ganti kostum buat narsis rupanya kami kelaparan juga. Menu yang pas saat udara dingin adalah mendoan hangat dan susu murni. Duuuuh kebayang nikmatnya. Kehangatan mendoan akan menjadikan cita rasa hidup berpadu dengan cinta kasih orang-orang tercinta. Dan kehangatan keakraban bersama orang-orang tercinta akan menjadikan hidup terasa lebih bermakna, kok jadi puitis ya haha. Harga tempe mendoan sangat terjangkau yaitu Rp3.000,00 per potongan dan susu murni Rp6.000,00 per gelasnya.
Nikmatnya Mendoan Khas Banyumas
Menguak Eksotisme Alam di Pancuran Pitu
Belum ke Baturaden namanya kalau belum menginjakan kaki hingga Pancuran Pitu. Tentunya pancuran pitu ini merupakan wisata favorit saya ketika mengunjungi wisata Baturaden. Dari namanya saja pancuran pitu ini sudah memacu adrenalin saya untuk mengeksplornya lebih dalam. Mengapa dinamakan pancuran pitu ya? Saking penasaran saya menanyakannya pada penjual souvenir di sekitaran pintu masuk Pancuran Pitu. Nama Pancuran Pitu berasal dari Bahasa Jawa, pancuran berarti air terjun dan pitu berarti tujuh. Jadi Pancuran Pitu artinya sebuah air terjun yang berjumlah tujuh. Mendengar kata air terjun pasti kita akan terbayang pada sebuah sumber air yang menjulang tinggi, eitss… tapi belum tentu. Mengingat ini adalah sebuah eksotisme alam, bukan berarti obyek wisata Pancuran Pitu memiliki grojogan yang tinggi. Pancuran Pitu memiliki tinggi air jatuh sekitar 1 meter, yang menarik dari Pancuran Pitu adalah tujuh buah lengkungan air terjun yang tercipta akibat aliran air panas yang mengandung belerang secara terus menerus.
Perjalanan Menuju Pancuran Pitu
Pancuran Pitu ini terletak di bukit Gunung Slamet, sekitar 5 km dari pertigaan jalan Baturaden ke arah kanan. Jalan yang berkelok dan tikungan tajam membuat Pancuran Pitu susah untuk ditempuh dengan kendaraan biasa. Yah sekalian olahraga dan menghirup udara segar yang jarang sekali didapat di kota besar, saya dan keluarga mengaksesnya dengan jalan kaki. Lebih mudah dan irit ongkos tentunya, sambil menyelam minum air gitu hehe. Setapak demi setapak kudaki hingga menuju pintu masuk atau parkir atas Pancuran Pitu dan dilanjut menuruni satu per satu anak tangga menuju Pancuran Pitu. Dibilang capek itu sudah pasti, tapi jangan khawatir bagi petualang yang mungkin saja kesleo otot ketika jalan, di Pancuran Pitu banyak jasa memijat dengan media belerang yang memasang tarif Rp10.000,00 untuk sekali pijat refleksi. Harga itu tidak setengah-setengah ya, sudah satu paket kaki kanan dan kiri.
Eksotisme utama yang disajikan Pancuran Pitu selain alamnya yang sejuk, juga karena air panas belerang yang konon secara ilmiah mampu mengobati berbagai macam penyakit kulit mulai dari gatal-gatal hingga panu. Bahkan, banyak Petualang yang sengaja datang untuk melakukan terapi kesehatan air panas belerang setiap bulan. Masyarakat percaya bahwa belerang yang berasal dari Pancuran Pitu dapat mengurangi penyakit kulit yang sedang diderita. Juga memberikan efek pijatan refleksi pada bagian tubuh yang disiram dengan air belerang dari Pancuran Pitu. Kalaupun hanya untuk berendam kaki di air panas atau menyiram bagian kepala, cukup dengan menguyur di depan Pancuran Pitu. Namun bagi yang hendak mandi air panas belerang, Petualang bisa mandi di kolam-kolam kamar mandi tertutup di sebelah Pancuran Pitu. Dijamin weenake poll. Karena saat di Pancuran Telu saya dan keluarga sudah mandi dan berendam, di Pancuran Pitu ini kami hanya sekedar berendam kaki dan melihat pemandangan saja, karena faktor kehabisan baju ganti juga sih sebenarnya hehe.
Eksotisme Pancuran Pitu
Selain wahana-wahana tersebut saya dan keluarga juga menikmati beberapa fasilitas seperti sepeda air, pemandangan air terjun dan curug dengan batu-batuan di sungai Baturaden yang cocok dan pas banget untuk berfoto. Bagi saya kesan berlibur di Baturaden adalah murah, meyehatkan, dan menyenangkan.

"Semarang Kota Berjuta Cerita"
Kali kedua saya menginjakan kaki di Provinsi Jawa Tengah adalah di Kota Semarang. Kebetulan salah satu teman kuliah saya berasal dari Semarang, dan saya diajak berlibur ke daerahnya selama tiga hari. Perjalanan dari Jakarta ke Semarang ditempuh kurang lebih selama 10 jam menggunakan kereta. Kami turun di Stasiun Tawang, dan langsung menuju rumah teman saya. Untung saja saya tipe orang yang cepat akrab dengan orang, jadi tidak terlalu “kikuk” saat bertemu keluarga teman saya itu. Ditambah dengan sikap mereka yang ramah, lembut dan sopan membuat saya semakin betah di Semarang. Keesokan harinya kami berencana akan berkeliling wisata di Kota Semarang selama sehari penuh. Harus menyiapkan tenaga nih…
Nuansa Eropa Kuno Gereja Blenduk
Keluar dari rumah tujuan pertama kami adalah Gereja Blenduk yang konon katanya merupakan gereja tertua di Kota Semarang. Entah berapa usianya saya juga kurang tahu. Setelah saya searching di internet ternyata usia Gereja Blenduk tersebut sudah mencapai 265 tahun. Waoow sudah tua sekali ya. Tak mau buang-buang waktu kami langsung mengeluarkan senjata andalan untuk narsis yaitu handphone dan tongkat narsis. Pengambilan foto kami ambil dari Taman Srigunting, dengan latar belakang Gereja Blenduk. Hasil jepretannya sangat artistik, serasa berada di Eropa kuno. Tidak kecewa deh jauh-jauh dari Jakarta.
 Ini Eropa? Bukan, Ini Gereja Blenduk Kawan
Megahnya Masjid Agung Jawa Tengah
Selesai foto-foto dan menikmati angin pagi hari kota tua, kita melanjutkan perjalanan menuju Masjid Agung Jawa Tengah. Masjid yang terkenal dengan pilar-pilar megah khas timur tengahnya itu loh. Pilar-pilar tersebut hanya dibuka pada hari besar Islam menjadi payung-payung yang indah. Sayang sekali saya kurang beruntung karena waktu saya berkunjung bukan hari besar Islam. Yang sangat unik dari masjid ini tentu saja pilar-pilar payungnya yang akan terlihat megah ketika dibentangkan. Walaupun saat tertutup juga tak kalah indahnya, juga bangunan masjid berdesain rumah joglo khas Jawa melambangkan akultrasi yang sangat indah.
Kemegahan Masjid Agung Jawa Tengah
Perpaduan Narsis dan Aroma Mistis Lawang Sewu
Tujuan selanjutnya adalah bangunan yang menjadi salah satu ikon Semarang yaitu Lawang Sewu. Kalau diartikan lawang itu artinya pintu, dan sewu itu artinya seribu. Jadi kalau digabungkan artinya bangunan yang memiliki pintu berjumlah seribu. Tapi saya tidak sempat menghitung sendiri jumlah pintunya apakah benar ada seribu pintu atau tidak. Terlepas dari jumlah pintu yang masih saya pertanyakan itu, saya sangat bangga karena bisa berkunjung ke tempat bersejarah di Semarang yang terkenal dengan aroma mistisnya ini. Walaupun banyak yang beranggapan disini sangat mistis tapi bagi saya disini tempat yang sangat pas buat narsis. Seperti biasanya ritual wajib yang harus dilakukan saat mengunjungi suatu tempat adalah berfoto. Hehe mumpung masih di Semarang kita narsis saja dulu.
Berpose di Lawang Sewu
Kukejar Cinta sampai ke Sam Poo Kong
Mendengar kata Sam Poo Kong pikiran saya langsung teringat pada sebuah film berjudul “Kukejar Cinta sampai ke Negeri Cina” yang dibintangi oleh aktor yang lumayan mirip saya yaitu Adipati Dolken haha. Ya, Klenteng Sam Poo Kong merupakan salah satu tempat yang dijadikan lokasi film tersebut. Klenteng Sam Poo Kong yaitu sebuah kuil Tionghoa yang terletak di daerah Simongan Semarang Barat. Meski ini sebuah klenteng yang masih aktif dan digunakan untuk ibadah namun disinilah terlihat betapa kerukunan antar umat beragama dijunjung tinggi. Dengan pengunjung mayoritas umat muslim yang berwisata maka sebelah kanan pintu masuk ada sebuah mushola. Tiket masuk ke Sam Poo Kong sekitar Rp3.000,00 per orang, murah sekali kan. Dengan harga yang murah di Sam Poo Kong ini kita serasa berada di daratan cina sungguhan.
Tiket Masuk ke Sam Poo Kong
Di Dalam Klenteng Sam Poo Kong
Demikianlah beberapa pesona Jawa Tengah yang pernah saya kunjungi. Baru mengunjungi dua daerah saja saya sudah jatuh cinta dengan Jawa Tengah, kalau ada kesempatan rasanya saya ingin sekali mengeksplor pesona Jawa Tengah lainnya yang belum saya ketahui. Nah, berikut beberapa tempat di Jawa Tengah yang ingiiiiiin sekali saya kunjungi tetapi belum kesampaian:
Warisan yang Tak Ternilai Harganya
Berbicara tentang Jawa Tengah tak lengkap rasanya kalau belum bercerita mengenai ikon Jawa Tengah yang menjadi tujuh keajaiban dunia, ya Candi Borobudur. Ini merupakan tempat yang sangat ingin saya kunjungi namun belum sempat hehe. Biar saya dan sobat traveler makin penasaran dengan candi Borobudur. Berikut saya ceritakan berbagai pengalaman teman-teman saya yang pernah mengunjungi Candi ini. Bangunan yang menjadi salah satu keajaiban dunia ini terletak di Desa Borobudur Kecamatan Borobudur Magelang. Candi ini merupakan candi Budha terbesar di dunia yang merupakan salah satu maha karya “Master Piece” di antara tujuh keajaiban dunia yang merupakan warisan dari kepemimpinan Raja Samaratungga. Wow, Pastinya kita semakin bangga jadi anak Indonesia memiliki salah satu dari 7 keajaiban dunia, bukan?
Menurut beberapa sobat traveler disana, kemegahan borobudur menyerupai sebuah bangunan yang berbentuk gunung yang berteras-teras, sementara masyarakat setempat mengatakan Borobudur berarti biara yang terletak di tempat tinggi. Bangunan ini sendiri berbentuk punden berundak terdiri dari 10 tingkat yang memiliki makna yang berbeda. Enam tingkat paling bawah berbentuk bujur sangkar dan tiga tingkat di atasnya berbentuk lingkaran dan satu tingkat tertinggi yang berupa stupa Budha yang menghadap ke arah barat. Setiap tingkatan melambangkan tahapan kehidupan manusia. Sesuai dengan kepercayaan Budha Mahayana, setiap orang yang ingin mencapai tingkat sebagai Budha mesti melalui setiap tingkatan kehidupan tersebut. Harapan saya suatu saat nanti saya bisa melihat salah satu maha karya yang terletak di Jawa Tengah Ini ya guys. Buat sobat traveler yang ingin mengunjungi candi ini jaga selalu kelestarian warisan kekayaan Indonesia ya, agar anak, cucu kita bisa menyaksikan betapa indah nya pesona Indonesia.
Kemegahan Candi Borobudur
Umbul Ponggok Duta Kekinian Indonesia
Wisata yang tak kalah greget yang ingin sekali saya kunjungi sebut saja duta kekinian Indonesia. Sebutan ini saya persembahkan secara pribadi pada suatu tempat wisata yang berlokasi di Klaten yaitu Umbul Ponggok. Bagaimana tidak setiap kali saya membuka media sosial seperti twitter, Facebook ataupun Instagram, betapa banyak remaja hitz yang berfoto di Umbul Ponggok ini. Bikin ngiri rasanya. Tapi apalah daya saya hanya bisa bercerita sedikit tentang Umbul Ponggok dari berbagai informasi di sosial media yang saya dapat. Sambil menyelam minum air, mungkin disini kita bisa menyelam sambil nyari jodoh yah, mana tahu ketemu di dasar kolam Umbul Ponggok haha. Tidak hanya itu saja kepopuleran wisata underwater Umbul Ponggok sering disebut dengan Bunaken Van Klaten, ya surga underwater-nya klaten.  
Umbul Ponggok sendiri adalah kolam mata air jernih yang dapat kita jumpai di Klaten. Tak hanya airnya yang super biru dan bening  saja yang menarik perhatian pengunjung. Namun di dasar kolam telah disediakan pula beberapa properti yang siap diaplikasikan buat kita pecinta seni narsis yang pastinya bikin kita lebih hitz dan kekinian seperti becak, sepeda motor, ayunan, bahkan tenda. Namanya juga Bunaken Van klaten tentu banyak ikannya ya. Ikan-ikan yang terlampau sehat seukuran telapak kaki hingga selebar paha pun hidup pula di dalamnya. BTW, IKANNYA JANGAN DIAMBIL YA Sobat Traveler, kita harus jadi wisatawan yang baik dengan tidak merusak segala sesuatu yang ada di tempat wisata. Di pinggir-pinggir kolam, sudah dibangun kios-kios yang menjual berbagai macam kebutuhan pengunjung seperti penyewaan alat snorkeling, pelampung, dan jasa pemotretan di bawah air. Kalau lapar, juga tersedia makanan berupa gorengan dan minuman dingin dan panas. Tak hanya snorkeling, pengunjung juga bisa menggunakan fasilitas seawalker bahkan scuba diving di Umbul Ponggok ini. Iya, kamu bisa diving di Umbul Ponggok! Duuuuh jadi makin penasaran nih sama Umbul Ponggok. Dan tiba-tiba jadi punya cita-cita buat foto prewedd nanti di Umbul Ponggok saja lah haha.
Keindahan Kolam Umbul Ponggok
Berbagai Properti Seru di Kolam Umbul Ponggok
Dari cerita saya tentang beberapa pesona Jawa Tengah yang sudah dan belum sempat saya kunjungi itu cukup membangkitkan jiwa petualangmu untuk mengeksplor Jawa Tengah lebih dalam bukan? Jadi kamu kapan menikmati pesona Jawa Tengah?
Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba Blog Visit Jawa Tengah 2016 yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah @visitjawatengah (www.twitter.com/visitjawatengah).